Bab 43. Sebuah Keinginan Yang Menggebu

1012 Kata

Rainer nampak duduk di sebuah kursi, dengan mata yang terfokus pada layar laptop di depannya. Setelah mengantarkan Lily ke kamar utama, ia memutuskan untuk pergi ke ruangan kerjanya dan mengecek e-mail masuk, yang Aaron kirimkan. Satu persatu membaca serta menelaah kata-kata yang tersusun rapi di sana. Dahinya mengernyit. Sesekali ia nampak mengetik hal apa yang mungkin saja kurang di sana. Sudah hampir tengah malam, semua itu ia lakukan. Kini, ia nampak telah selesai mengecek semuanya. Sudah tidak ada yang perlu diperbaiki. Sepertinya, ia akan segera menyusul Lily dan pergi tidur. Laptop ditutup. Rainer merentangkan kedua tangannya ke atas. Hembusan napas panjang pun ia lakukan. Sebelum akhirnya, ia melangkah pergi ke kamarnya sendiri. Pintu kamar perlahan-lahan dibuka. Rainer melang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN