Part 23. Masih Teman

1809 Kata

Karin segera menghabiskan sandwich yang ia pesan dari restauran hotel. Ia belum sempat sarapan, sebelum berangkat ke bandara dini hari tadi. Bagaimana mau sarapan, jika ia bangun kesiangan. Bahkan untuk berdandan pun, tidak sempat. Sebentar lagi, ia akan mengunjungi pabrik furniture milik sang boss yang berada di sebuah kawasan industri di pinggiran barat kota Semarang. Sesuai dengan jadwal, sang Boss akan mengadakan meeting mengenai beberapa proyek yang mereka dapat untuk satu tahun ke depan. Perusahaan furniture tempatnya bekerja memang tergolong maju pesat, di tengah krisis yang di hadapi perusahaan serupa lainnya, setelah diwajibkannya semua perusahaan memiliki sertifikat SVLK (Sistem Verivikasi Legalitas Kayu) untuk bisa melakukan ekspor. Tanpa sertifikat tersebut, mereka tidak akan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN