Part 22. Perjalanan Bisnis

1780 Kata

Karin bergerak serampangan, membawa kaki kanannya masuk ke dalam heel berwarna hitam, sementara tangannya masih sibuk mengikat rambutnya menjadi satu. Selesai dengan kaki kanan, wanita itu melirik ke bawah sebentar, sebelum ganti membawa kaki kirinya memasuki heels sebelah kiri. Wajahnya terarah ke depan—ke arah kaca besar. Tangannya gantian mengoleskan lipstik berwarna merah menyala ke atas sepasang bibirnya. Warna yang begitu konstras dengan kulitnya yang cukup putih, membuat wajah wanita itu tampak bersinar. Tak sempat mengoles eye shadow, maupun blush on, Karin segera meraih tas kerja yang ada di atas meja. Juga dompet, ponsel, serta kunci mobilnya. Ia terlambat bangun, padahal hari ini ia akan ikut sang atasan perjalanan bisnis ke semarang. “Ah … sial,” gumam Karin sembari melangkah c

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN