Abi masih berusaha meredakan batuk, akibat tersedak—setelah mendengar pertanyaan Karin, di saat mulut sedang mengalirkan cairan masuk ke dalam tenggorokannya.
Sementara itu, Karin meringis. Merasa bersalah setelah sadar sudah membuat teman makannya tersedak. Seharusnya ia menunggu Abi menyelesaikan tegukannya terlebih dulu, sebelum bertanya. Mulutnya yang salah, karena tidak mau menunggu menyampaikan sinyal yang dikirim sang otak. Meraih dua lembar tisu makan, lalu mengulurkan pada pria yang wajahnya kini sudah memerah. Beruntung, batuk pria itu sudah mereda. Dengan tangannya, Karin memberi isyarat agar Abi mengusap bagian mulut yang basah, ketika pria itu menyemburkan sebagian cairan bening yang seharusnya masuk ke dalam perutnya.
Mengerti akan tanda yang Karin berikan, Abi meraih tisu
