28. Aku Pembunuhnya.

1498 Kata

Gimana rasanya kalian ngungkapin perasaan, sudah berulang kali bilang tapi dia nggak pernah peka? Capek? Iya, capek. Banget malahan. Untuk itu, begitu mereka sampai di antrean pembelian karcis bioskop, Rendy cuma bisa memasang kembali wajah cerianya di depan Danil dan Ita yang sudah menunggu mereka tepat di depan antrean bioskop yang mengular itu. Memang belum jatahnya mengungkapkan perasaan ini pada Vena, jadi tunggulah sampai gadis itu paham bahwa dia sangat sayang sama itu cewek dan juga tidak ingin Vena balik lagi sama Fajar yang suka ngekang. "Reeen, ayooo, cepet dikit." Dengan nggak sabaran Vena menggamit lengan Rendy agar cowok itu mengikuti langkahnya yang tergesa-gesa. Rendy menyorot genggaman tangan Vena dengan ngenes, andaikan saja Vena menggamit lengannya sambil manggil 'sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN