"Maaf ya lama," ucap Adnan ketika masuk ke dalam kamar. "Aku kira kamu salah masuk kamar," sindir Qeela. "Kamu ngomong apa sih? Ini cepat habiskan." Adnan menyerahkan segelas s**u pada istrinya. Qeela menghabiskan s**u buatan suaminya. "Kamu mau kemana?" tanya Adnan saat Qeela hendak keluar kamar. "Taruh gelas, kenapa, Mas?" Tangan Adnan melambai memanggil agar istrinya mendekatinya. Dia mengambil gelas kosong itu sari tangan Qeela dan menaruhnya di atas nakas. "Urusan gelas besok saja, sekarang kamu urus dulu suami kamu ini, Sayang," bisik Adnan, serak. Wajah Qeela langsung merona, sebagai istri soleha dia melayani suaminya seperti biasanya meski hatinya masih timbul rasa curiga atas kasus pengangkatan rahimnya. Tok! Tok! Tok! "Mas, ada yang mengetuk pintu," rintih Qeela di teng