Adnan baru saja keluar dari kamar mandi, dia hanya menggunakan handuk melilit di pinggangnya, rambutnya yang masih sedikit basah menetes membasahi d**a bidangnya, otot tubuhnya tercetak pas pada tepatnya. Wajah Qeela merona melihat Adnan dari pantulan cermin yang ada di depannya. Perlahan Adnan mendekati istrinya yang sedang duduk di depan meja rias. Kemudian dia memeluknya dari belakang, meletakan dagunya di pundak Qeela yang langsung menegang. Adnan meradakan hal itu, dia tahu Qeela pasti gugup malam ini. "Baju tidur aku mana? Apa kamu sengaja tidak menyiapkan pakaian untuk aku malam ini agar ...." "Ma-maaf, Mas. A-aku tidak tahu kamu menaruh pakaian tidur kamu dimana," jawab Qeela terbata, karena gugup. Adnan mengajak Qeela ke dekat lemari pakaiannya. "Aku yang salah, tidak beri ta