Syila berdecak kesal. Pasalnya, dia sudah membongkar semua lemari pakaian di kamar Mira. Tidak menemukan yang dia cari.
"Ketemu gak, Yang?" tanya Angga.
"Sabar dong! Aku yakin mama simpan di sini, tapi kok gak ada ya?!" Syila ngedumel sendiri akhirnya.
"Ini yang kalian cari?" Suara dari ambang pintu mengagetkan Syila dan Angga yang tengah mengacak-acak isi lemari Mira.
Apa yang mereka cari saat ini ada di tangan Diya. Semua surat-surat penting, kepemilikan tanah, rumah, mobil dan aset lainnya.
"Bagaimana bisa ada di tangan kamu?" Syila tersenyum lebar, mendekat sahabat kecilnya.
"Mama yang memberikannya langsung padaku, karena aku akan melahirkan keturunan Mahendra," ucap Diya, bangga.
Syila menggeleng, "Tidak mungkin, masa mama kasih semua sama kamu? Aku dapat apa? Aku kan putrinya
