-19- "Ibu mau masuk?" tanya Indah dengan raut wajah bingung. Perempuan muda tersebut merasa prihatin dengan kondisi Dahayu yang tampak terpukul melihat keakraban suaminya dengan sang madu. "Nggak usah, saya titip ini aja," jawab Dahayu sambil meletakkan paper bag di atas meja kerja Indah. "Langsung pamit, ya. Lagi banyak kerjaan," sambungnya seraya memaksakan diri untuk tersenyum. "Iya, Bu, hati-hati." Indah memandangi punggung Dahayu yang terlihat merosot hingga perempuan berjilbab merah muda itu menghilang dari pandangan. Dalam hati Indah merasa sedih, karena Dahayu harus menjalani pernikahan poligami seperti ini. Meskipun semuanya terjadi atas izin perempuan tersebut. Indah mendudukkan diri ke kursi. Memijat pangkal hidung sambil memikirkan nasib Dahayu. Sebagai sesama perempu