Janji

1862 Kata

Ghazfan menghabiskan sekitaran 20 menit untuk sampai ke rumah Orisha. Untunglah jalanan lebih lowong di malam hari, sehingga ia bisa membalap sesuka hati. Setelah sampai, Ghazfan langsung melompat turun dari mobilnya dan berlari masuk ke dalam rumah yang dalam keadaan pintunya terbuka lebar. Ia berlanjut berlari hingga masuk ke kamar Orisha. Kamar gadis itu memang berada di lantai satu, berbeda dengan kamar orang tuanya yang berada di lantai dua. “Kita ke rumah sakit, Sha.” Begitulah hal pertama yang diucap Ghazfan saat ia masuk ke kamar Orisha. Segera ia dekati gadis yang tengah sesak napas itu. Orisha jelas langsung menggeleng. “Ga-gak mau.” Tak peduli apakah Orisha menolak atau mengiyakan, Ghazfan tetap akan membawanya ke rumah sakit. Ia tak habis balapan layaknya orang kesurupa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN