20. Pak Dosen

1064 Kata

Tunas muda pepohonan mulai bermunculan. Tumbuh seperti bayi kecil yang tak tahu kotornya debu dan asap ibu kota. Masih hijau, masih segar. Muda dan penuh semangat. Mereka melambai-lambai mengikuti tarian angin. Beberapa menjulang ke langit seolah merindu pada penciptanya. Ah, urusan itu, manusia pun hakikatnya sangat merindukan asal muasal mereka. Percaya akan surga dan neraka tapi masih enggan menjalankan perintah agama. Ayo bermain logika. Iblis enggan bersujud pada Adam. Sedangkan manusia enggan bersujud pada Tuhan. See? Siapa yang sebenarnya pendosa paling laknat? Ah sudahlah. Bicara tentang dosa, manusia memang wadahnya salah. Seharusnya Ayu tak bermain sandiwara di hadapan Tuhan. Seharusnya Ayu tak mempermainkan janji ijab qobul. Inilah yang terjadi. Karmanya datang perlahan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN