Sita memijat keningnya, kepala dia terasa berat sebelah. Ah, sepertinya penyakit lambungnya kambuh. Sita memang belum menyempatkan diri untuk sarapan, hari ini sita datang ke hotel terlambat karena dia sudah mendaftarkan anaknya kesalah satu sekolah dasar negeri yang tak jauh dari apartemennya. Tepatnya kemarin berkas-berkas perpindahan sekolah azmi sudah dia terima, azmi sendiri baru menyelesaikan ujian kenaikan semesternya, anak itu akan naik kelas dua dan azmi merengek ingin menghabiskan liburan sekolahnya di Bandung, tentunya bersama sita namun sita tidak menyetujui sebab sita belum mendapatkan pekerja rumah tangga dan juga pekerjaannya sedang menumpuk. "Teh, ko pucat seperti itu mukanya?" Tyas masih berada di ruangannya setelah memberikan laporan kerjanya. Sita mengangkat ponsel