"Itu?!" sita berniat mengambil gelang kaki yang membuat harinya kalut hari ini namun arsya mengangkat tinggi-tinggi benda itu sehingga sita mengurungkan niatnya, tangannya menggantung diudara "Punya kamu?" Sita mengangguk "Dari mana kamu?" Tanya sita namun arsya menyela "dapatkan ini?" Sita kembali mengangguk. "Rahasia" arsya kembali memasukkan gelangnya ke dalam saku celananya dan melangkah meninggalkan sita yang melongo "kamu mau ini kembali?" "Jelas, itu punyaku, arsya!" arsya tersenyum lebar dan kemudian tawanya meledak menyisakan sita yang menatapnya tajam "Kenapa tertawa?" Arsya menetralkan tawanya "ini berhasil, akhirnya kamu bisa menyebut namaku tanpa panggilan bapak hanya karena gelang kaki ini" lalu arsya kembali tersenyum "aku lihat seberapa berharganya sih ini buat