Di ruang UGD. Soleh, Aska, dan Asifa berusaha menenangkan Cantika yang merasa bersalah pada kedua cucunya. Terutama pada Rara. "Aku mencintai mereka, Bie. Tapi, kenapa rasa cintaku melukai mereka berdua?" "Kami mengerti, Sayang. Kami mengerti kamu tidak bermaksud begitu. Rara, dan Vanda juga mengerti. Ayolah, jangan merasa bersalah seperti ini. Ikhlaskan apa yang sudah terjadi. Terima semua ini sebagai takdir." "Abba benar, Amma. Hikmah dari semua ini, kita jadi tahu, kalau Rara, dan Vanda, adalah gadis-gadis hebat. Mereka saling mencintai, dan menyayangi. Mereka tidak egois. Mereka sama-sama memiliki hati yang tulus. Amma harus bangga memiliki cucu seperti mereka." "Aku ini Nini yang kejam, iyakan? Aku ini Nini yang egois, iyakan?" "Amma, jangan bicara begitu. Amma tetap Amma terbai