Dapur terasa semakin panas, apalagi tanpa penyejuk udara yang biasa mendinginkan ruangan. Cinta berkeringat membuat seluruh tubuhnya berkilat. Dia kepanasan, padahal suhu udara sudah mulai turun. Di luar gerimis, sudah sejak beberapa menit yang lalu. Andre melepas tautan bibir mereka, membiarkan Cinta menghirup udara rakus melalui mulutnya, sementara dirinya mengambil ponselnya dari saku kemeja. Benda itu berbunyi yang menandakan ada sebuah telepon yang masuk. Nama Tante Vera tertera di layar, wanita itu menghubunginya melalui panggilan video. Andre melirik Cinta yang polos tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Ia meletakkan ponsel ke meja pantry yang berjarak satu meter dari meja makan. Tak perlu meninggalkan Cinta, ia hanya perlu memutar separuh tubuhnya, kemudian memanjangkan tangan