"Kau tidak dengar?" tanya Revan lagi karena Hanum tak kunjung menjawabnya. "Maaf, Tuan." Hanum yang baru tersadar dari keterkejutannya, menjawab dengan tergagap. Ia menoleh ke arah sampingnya. Tak dilihatnya Surti di sampingnya lagi. Hanum hendak mengikuti langkah Surti menuju ke arah belakang, namun langkahnya terhenti saat suara Revan kembali menggema. "Duduklah, kau tidak merasa lapar?" tanya Revan. Mendengar ajakan Revan, Hanum tak serta-merta langsung duduk. Ia memandang ke arah Inneke. Wanita paruh baya itu, memandangnya dengan tatapan tajam dan tak suka. "Cepatlah duduk, apa kau mau membuatku menunggu?" Revan mengulangi ucapannya, karena melihat Hanum masih saja berdiri dan terlihat ragu. "Biarkan dia makan dengan Surti di belakang," ujar Inneke ketus. "Be... benar, Tuan