"Baiklah, Tuan." Hanum mengangguk patuh saat mendengar perkataan Revan. Memang benar adanya, dengan kembali bekerja di tempat itu, ia pasti akan kesulitan bernapas. Tatapan orang-orang padanya, dan rentetan kejadian lainnya masih terngiang-ngiang segar di ingatan. Sulit rasanya membuang semua itu. "Tapi, apa boleh saya mencari kerja di tempat lain?" tanya Hanum ragu. Revan terdiam cukup lama. "Terserah." Jawaban terakhir yang dilontarkannya. "Terima kasih, Tuan." Hanum bernapas lega. Setidaknya, ia masih bisa mendapatkan pekerjaan lain. *** Beberapa hari telah berlalu semenjak semua kejadian yang dialami Hanum. Tak ada senyuman dari Revan, tak ada obrolan seperti saat terakhir mereka. Revan kembali pada sikap awalnya, dingin dan acuh. Hanum sendiri, sudah mendapatkan pekerjaa
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari