"Kirim aja list yang mau kamu beli, nanti Mbak cariin di sini." Divya menoleh ke luar kaca jendela, mereka telah sampai di pemakaman umum. "Iya, Mbak. Aku mau bikin catatan dulu. Udah nyampe di TPU?" tanya Raira. "Udah." Satu tangan bebas Divya membuka pintu mobil, Raynar lebih dulu turun. "Kalau gitu udahan dulu, Mbak, nanti aku telepon lagi. Titip salam dan doa buat ibu." "Iya." Divya mengakhiri telepon tersebut, dan menyusul Raynar yang lebih dulu berada di luar mobil. Hari ini, Permana mengantarkan mereka ke tempat pemakaman umum, di mana ibu dari Divya dimakamkan lima belas tahun yang lalu. Desi, Farah dan ketiga anaknya ikut berziarah. Fery baru akan sampai sore nanti, itu makanya tidak sempat untuk pergi berziarah bersama. "Habis ini kita ke makam Paman, ya," ucap Divya semba
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari