16 : Hadiah

1095 Kata

"Halo, Pak Umas," sapa Divya pada pria di ujung sambungan. "Tolong anterin Kayla dan Raynar ke toko kue, saya mau ajak mereka beli hadiah ulang tahun." "Siap, Bu." "Papa mereka belum pulang, 'kan?" tanya Divya, sembari melirik ke luar jendela ruang kerja atasannya. "Belum, Bu." "Kalau gitu anak-anak anterin sekarang aja." Ini kesempatan agar Raga tidak ikut dengan mereka. "Siap, Bu." "Saya tunggu, ya, Pak. Hati-hati di jalan." Divya memutuskan sambungan, mata beralih pada seseorang yang duduk dengannya di sofa panjang. Akhirnya setelah hampir tiga hari tidak bertemu, Permana kembali ke Jakarta dalam keadaan sehat. "Rencananya mau beli hadiah apa?" tanya Permana yang sibuk dengan tabletnya. "Entah, kamu punya ide, nggak?" Divya bersandar, mencoba mencari posisi nyaman di sofa terse

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN