Reyea sudah membersihkan diri, nampak bersih dan kelihatan lebih segar dari sebelumnya. Hanum tersenyum kearah putrinya yang berjalan menghampiri. Memilih posisi duduk disamping ibunda tercinta. "Bagaimana perasaan mu nak?" "Aku berusaha untuk kuat Ma." Hanum menghela napas lega, lalu mengelus puncak kepala Reyea dengan sayang "Apapun yang terjadi kamu tidak sendiri, Mama dan papa serta kak Anggun selalu bersamamu. Kita sama-sama mendidik anak mu kelak." Reyea memejam, mencoba bersabar dengan yang terjadi. Akhirnya ia mengangguk bersamaan membuka mata. "Aku bisa Ma, aku akan kuat untuk anak ku." "Harus, sekarang mama boleh tahu apa yang terjadi padamu?" "Boleh." Reyea kemudian menceritakan segala yang terjadi, mulai dari Heru yang mengajaknya hingga dirinya yang di culik dan