Sudah seminggu sejak kejadian itu, bertemu dengan Erick memang merusak mentalnya. Kenangan-kenangan yang susah payah Reyea hapus muncul lagi kepermukaan. Dilema melanda Reyea saat itu, tindakan-tindakan yang sudah tertata rapi sempat ingin ambruk dan berganti mempertahankan Erick. Tetapi, saudari kandungnya Anggun selalu memberi kesan yang positif baginya, menyemangati Reyea saat sedang terpuruk. "Ingin berbelanja lagi?" Tanya Anggun Reyea menggeleng, beberapa pakaian dan makan sudah cukup baginya. Anggun tersenyum, senang melihat adiknya yang lambat-laun bangkit. "Bagaimana dengan teman kencan yang kamu ceritain hari itu?" "Tio?" Tanya Reyea, memastikan. Anggun mengangguk ragu-ragu "Ya, mungkin atau ada yang lain?" Goda Anggun, Reyea memukul pundak kakaknya pelan. "Tidak ada, dan