Jujur, di dekat Reyea Sarah merasa gugup bukan main. Ia malu sekaligus canggung berdekatan dengan wanita yang pernah ingin ia habiskan nyawanya. Sejenak, Reyea nampak bahagia dan lebih berisi mengingat kehamilannya yang sudah menginjak lima bulan. Sedangkan, Reyea di tempatnya menatap kearah lain penuh diam.
"Reyea."
Tak ada sahutan, Sarah tahu itu. Reyea masih belum bisa memaafkan segalanya. Ya, Sarah mengerti berbagi hati memanglah sulit.
"Aku minta maaf." Kata Sarah, wanita itu langsung pada topik pembahasan karena tak ingin menyia-nyiakan waktunya.
"Ku akui, aku memang terlampaui batas. Jahat dan psikopat. Tidak mempunyai perasaan dan tega padamu. Jujur, aku memang egois terlalu begitu ambisius untuk mendapatkan Erick."
Reyea masih terdiam di tempatnya, fokusnya pada deburan om
