Part 20. Tak Tahu Harus Kemana

1208 Kata

Hembusan angin mulai terasa menyejukkan dan siang hari yang panas mulai berganti hangatnya sentuhan senja. Dari sebuah warung makan sederhana, tampak Wala baru saja keluar dan langsung menuju mobilnya yang terparkir di pinggir jalan tak jauh dari tempat tersebut. "Akhirnya aku bisa makan juga hari ini." Setelah menyalakan mesin mobil, Wala sejenak berdiam diri di dalam mobil, serta menyentuh perutnya yang sudah cukup terisi makanan. Hampir sepanjang hari dia terpaksa menahan lapar, karena sangat sibuk dengan urusannya. "Terima kasih, Tuhan. Hari ini aku bisa mendapat sedikit rezeki sekedar isi bensin untuk perutku dan juga mobil ini." Wala tersenyum penuh rasa syukur. "Untung saja Zinnia memberikan mobil ini dan aku masih bisa tetap bekerja di kota ini," gumam Wala. "Terima kasih juga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN