10. Rencana

744 Kata
Mike mengendarai mobilnya melewati klinik tempat dia bekerja. Dia telah berbohong kepada anaknya dengan mengatakan bahwa dirinya harus bekerja. Padahal sebenarnya Mike sedang berkendara menuju pinggiran kota dimana rumah-rumah besar tampak berjajar rapi. Pria itu paham betul dimana dirinya berada. Walaupun sebagian besar penduduk Oakwood Valley adalah petani dan peternak, namun beberapa orang merupakan pemilik tambang emas yang kebetulan ada di kotanya. Mereka adalah orang-orang kaya berpengaruh dan nampaknya rumah tujuan Mike berada di kawasan elite tersebut. Mike membelokkan mobilnya memasuki gerbang salah satu rumah besar yang ada di perumahan tersebut. Jam menunjukkan pukul 1 siang namun mendung kelabu tiba tiba menggantung dikepalanya, menjadikan suasana menjadi suram. Dihentikannya mobil yang di kendarainya di depan sebuah rumah besar. Matanya menatap suasana rumah yang  terlihat sepi tak berpenghuni itu dari luar. Walaupun rapi dengan kebun bunga di halamannya, tapi rasa tidak tenang di perutnya sempat membuat Mike ragu untuk turun. Akhirnya ia menghela nafas, mengumpulkan keberanian dan turun dari mobil. Mike berjalan menuju pintu depan rumah dan menjulurkan tangan hendak memencet bel. Belum juga jarinya menyentuh bel rumah, pintu depan tiba tiba terbuka. Didengarnya suara pria itu dari dalam rumah menyuruhnya masuk. Mike berjalan masuk menuju sebuah ruangan besar yang nampak kosong tanpa perabot. Dirinya terdiam berhenti di tengah ruangan bingung kearah mana dirinya harus menuju.  “Maafkan aku telah memintamu untuk datang kemani, Mike. Aku yakin kamu lebih memilih untuk ada di rumah menemani putrimu.” Sebuah suara berkata dari belakang Mike mengagetkan pria separuh baya itu. Mike menoleh. Dilihatnya sesosok pemuda yang telah menghantui hidupnya selama ini. “Apa maumu? Kenapa kamu menyuruhku untuk datang kemari?” Seth mengangkat lengannya kearah dua buah sofa yang ada di ruang tengah. “Duduklah Mike," ucapnya mempersilahkan pria itu untuk duduk. Nadanya terdengar lebih seperti sebuah perintah daripada permintaan. Mike menurut . Ia menghempaskan badannya di kursi yang paling dekat dari dirinya. Sementara Seth menduduki kursi satunya. “Aku mau mengajukan sebuah proposisi untukmu dan putrimu. Kurasa sebaiknya kalian berdua pindah ke rumah ku ini.” Kata Seth tanpa basa basi. Sebelum Mike sempat protes, Seth melanjutkan, “Katia mengatakan ada bayangan hitam dari hutan yang mengikutinya. Walaupun ia mengira itu mungkin khayalannya, tapi bayangan itu sama nyatanya seperti kau dan aku. Pasanganku, Serafina berniat  untuk membawa Katia ke dunianya. Dengan tinggal di sini bersamaku, aku bisa melindungi kalian 24 jam, sebelum aku menemukan jalan keluar untuk semua pihak.” Mike mengerutkan keningnya. “Tidak bisakah kau memerintah pasanganmu untuk tidak mengganggu Katia?” tanya Mike mulai emosi. “Dia istrimu dan mencintaimu bukan? Tidakkah dia mendengarkan perintahmu?” Seth terpaku diam. Meminta Serafina untuk tinggal di tubuhnya yang perlahan membusuk berarti meminta dirinya untuk mati. Tanpa tubuh, roh Serafina akan pudar dan menghilang selamanya. Bagaimana bisa dia membiarkan hal itu terjadi? Dan sebagai pasangannya, hal yang sama akan terjadi padanya. Sehidup semati memiliki arti yang literal bagi mahkluk Abadi. Kematian Serafina artinya juga adalah kematian baginya. “Aku sedang mencari jalan terbaik untuk semuanya, Mike. Sekarang hanya inilah yang bisa kulakukan. Menawarkan perlindunganku pada kalian berdua.” Mike bisa melihat kesedihan yang mendalam di wajah Seth. Sesuatu telah mengubahnya dan melembutkan hatinya. “Kenapa kamu menolong kami?” tanya Mike. Seth menjawab lirih, “Sepertinya...Aku mencintai putrimu.” Mike termenung beberapa saat. Disaat kematian mengikuti kemanapun iblis ini pergi, bagaimana mungkin dia paham akan cinta?    “ Aku tidak paham apa yang aku rasakan, Mike,” ucapnya seolah bisa membaca pikiran pria itu. “Aku hanya tahu bahwa aku ingin melindunginya dan tidak ingin hal buruk terjadi padanya.” Mike mendengus, “Itu namanya cinta. Tidakkah kamu pernah merasakan hal itu sebelumnya?” Seth menggelengkan kepalanya. Mike menghela nafas panjang sebelum akhirnya berkata, “Baiklah, bila itu yang menurutmu hal yang paling aman bagi Katia. Tapi ini adalah kota kecil. Semua orang akan bertanya tanya bila Katia tiba tiba tinggal bersama denganmu.  Aku tidak mau Katia di gosipkan macam macam oleh teman temannya di kampus.” “Mungkin…” lanjut Mike. “Kita bisa mengatakan kepada semua orang bahwa kalian bertunangan untuk menikah setelah lulus. Katia memang masih muda tapi kebanyakan gadis di daerah sini menikah seusai lulus sma dan kurasa mungkin hal itu akan membuat beberapa pemuda yang berani macam macam berpikir sebelum mencoba menyakitinya. Katia menceritakan apa yang terjadi jumat malam kmaren, kamu seharusnya membunuh saja anak laki laki b*****t itu.” Seth tertegun mendengar usul Mike. “Kamu akan menyerahkan putrimu satu satunya untuk menjadi tunanganku?” “Hanya bila Katia setuju dengan semua ini dan hanya untuk melindunginya, jadi ini bukan tunangan sungguhan. Kalian bisa memutuskan pertunangan setelah menemukan jalan lain yang lebih baik.” Seth mengangguk setuju. “Jika sesuatu terjadi pada Katia, akan kubunuh kamu dengan tanganku sendiri!” “Aku tahu, Mike.” Jawab Seth singkat. Jujur saja dirinya juga tidak ingin hidup di alam ini tanpa adanya gadis itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN