06. Portal Dimensi

1001 Kata
Andreas memantau beberapa orang dengan mesin beratnya tengah mengangkat puing-puing kapal yang pernah di gunakan Alison di pelabuhan Loste, kota Sidir. Costa mengatakan pada Andreas untuk membereskannya secepat mungkin, agar tidak banyak yang tahu tentang kapal itu. Meskipun kapal itu dalam keadaan hancur dan tak berbentuk dengan baik. Ada beberapa orang yang bertanya, sementara Andreas hanya mengatakan bahwa itu kapal yang hanyut akibat gelombang besar dari negara tetangga. Andreas tak tahu kenapa Costa begitu mengotot ingin menyembunyikan kapal itu dan Aliosn dari orang banyak, bahkan perempuan bernama Alison itu saja tak tahu asal usulnya yang jelas, jika benar perempuan itu dari masa lalu yang hanyut bersama kapal mengapa bisa sampai di tempat ini. Bukankah seharusnya ada lintasan dimensi atau setidaknya terjadi distorsi waktu, yang mengakibatkan suatu gelombang yang sama pada tempat lain di bumi, tapi sampai saat ini belum ada berita tentang itu. Jika Aliosn bukan dari masa lalu yang terjebak karena gelombang dimensi, lalu dari mana? Sementara Costa sendiri mengatakan bahwa Aliosn tak bisa berbicara bahasa Ingerdia, aneh sekali. Padahal tahun itu Bahasa Ingerdia sudah menjadi salah satu bahasa resmi di PBB, dan di akui banyak negara sebagai bahasa yang mudah pelafalannya. Selan itu kapal yang menampung tubuh Aliosn memang dari tahun 1994, yang dari berita di dapatkan bahwa kapal itu berlayar sekitar bulan februari musim dingin dari Rio de Janeiro menuju Hamburg, Jerman. Dan menghilang begitu. Lagi pula orang bodoh mana yang berlayar di musim dingin, di tengah samudara medateranian. Pikir Andreas. Andreas tak memperdulikan itu, selama ini ia hanya memikirkan tentang pekerjaannya dan perintah yang di berikan Costa padanya. Costa adalah tuannya yang sangat ia segani, begitu ia junjung, bahkan sudah ia ikuti sebelum Costa bergabung menjadi anggota senat. Saat Costa masih anak dari orang terkaya di Ingerdia, keluarga Rapsada. Ia sangat mempentingkan Costa di atas segalanya, karena bagi Andreas tuannya adalah sesuatu yang berharga, setelah Alex Rapsada meninggal, Costa menjadi satu-satunya pemilik semua kekayaan Ingerdia, perusahaan tambang minyak di timur tengah, dan juga aset lainnya. Keluarga Rapsada juga yang membuat Andreas hiudp sampai saat ini, sampai semua orang bisa melihatnya, bahkan sampai memiliki kekasih bernama, Martha. “Tuan,” panggil salah satu pekerja yang mengangkat puing-puing kapal itu. “Kenapa?” tanya Andreas. “Kami sudah memindahkan bekas kapal itu, ke tempat lain, dan saya sudah mengirim datanya ke Anda,” ujar pekerja itu, “dan ada satu masalah tuan.” “Apa itu?” tanya Andreas lagi. “Ini,” kata pekerja itu kagi sambil menunjukkan gadgetnya dan membuat data itu muncul diatas. “Kami menemukan suatu gelombang magnet berdaya rendah, bercampur dengan sedikit listrik, di tengah laut, tak jauh dari puing-puing kapal.” “Apa itu bukan pusaran badai?” Pekerja itu menggeleng. “Sepertinya itu sesuatu yang membawa kapal itu kemari, tapi kami pastikan tak berapa lama gelombang itu akan lenyap karena dayanya sudah melemah.” “Kirim data itu padaku, biar aku memeriksanya,” ujar Andreas. “Kami permisi, Tuan.” Pekerja itu meninggalkan Andreas, lalu bergabung pada pekerja lainnya yang tengah membereskan perlengkapan dan mulai memundurkan alat-alat berat dari sana. Membuka kembali pelabuhan. Andreas sesaat mulai menerka apa maksud gelombang itu, gelombang yang aneh, rasnaay ia belum pernah melihat ada gelombang seperti itu selama ini. Ia pun sudah mengirim data pada Costa, dan Costa mengatakan bahwa ia harus pergi menemui seorang ilmuan muda di salah stau lab kota Sidir. *** “Hei, bro!” seru seorang lelaki pada Andreas, saat Andreas baru masuk pada ruang lab, dimana ia bisa menemui ilmuan itu. “Yagas, aku perlu bertemu kekasihmu,” ujar Andreas pada laki-laki yang ia panggil Yagas tadi. “Nayla sedang berada di ruangan mesin saat ini. Kau terburu-buru? Aku bisa mengantarmu.” “Sangat terburu-buru,  bisa gunakan lift hologram saja.” Yagas menganggung, tangangnya menekan tombol hologram lantai lima di mana runagan Nayla berada. Ilmuan yang di maksud bernama Nayla, perempuan cerdas kekasih dari Yagas, mata-mata sayap kanan pemerintahan saat ini. Tak berapa lama mereka sampai ruangan mesin, ruangan tempat Nayla berada. Andreas langsung mendekati Nayla begitu melihat perempuan itu sibuk dengan pekerjaanya. “Nayla, aku perlu bantuanmu,” ujar Andreas pada Nayla yang mulai melihat Andreas, yang datang bersama Yagas. “Tumben sekali, apa Costa yang memintamu datang?” tanya Nayla. “Iya, begitulah, sekarang bantu aku.” Andreas menekan gadgetnya, mengeluarkan datanya dan memasukkan pada hologram computer milik Nayla. Nayla memperhatikan data yang di kirimkan Andreas, melihat hal itu membuat Nayla nampak bersemangat, meskipun ia seorang dokter ortopedi, tapi ia juga tertarik dengan ilmu pengetahuan terkait ruang dan waktu. “Anak buahku menemukan gemobang itu di tengah laut, tak jauh dari puing-puing kapal itu,” sambung Andreas menjelaskan data miliknya. “Aku tidak yakin, tapi...” Nayla menghentikan ucapannya, lalu mengeluarkan datanya menunjukkan gelombang yang sama tapi cukup besar di di tengah laut. “Ini aku dapat datanya dari laut cina selatan dekat semenajung Malaysia seminggu lalu, gelombang di mensi, atau biasa di sebut sebagai paralell masa.” “Apa gunanya benda mengerikan itu?” tanya Yagas ikut penasaran. “Kau bodoh, kau tak paham hal seperti ini, Yagas,” cibir Nayla. “Makanya aku bertanya, karena aku tak tahu. Cepat jelaskan padaku dan pada Andreas.” “Parallel masa, adalah suatu gemobang medan magnet yang berfungsi membuka suatu suati dimesni, lebih singkatnya, gelombang ini bisa membuat suatu benda yang masuk kesana mengalami distori waktu entah kemasa lalu atau masa depan,” papar Nayla, Yagas dan Andreas mengangguk-angguk berusaha paham. “Maksudmu ini?” Andreas mengirim data pada Nayla. “Kapal itu mengapung di dekat pelabuahn Loste seminggu yang lalu, bersamaan dengan munculnya gelombang itu.” “Kalau ini kejadiannya, sepertinya ada hubungan antara kedunya, jika benar distoris terjadi, berarti singularitas parallel masa bisa juga terjadi, dan akan banyak gelombang lainnya, berbahaya ini.” Setelah mengatakan ini, Nayla terlihat sibuk dengan pekerjannya dan tak bisa di ganggu, Andreas menatap Yagas yang kemudian hanya mengangkat bahunya. Kedunya kemudian berlalu pergi dari ruangan itu, Yagas kembali bekerja dan Andreas akan mengatakan kejadian itu pada Costa. Sementara itu Costa sekarang berada di ruang kerjanya, duduk di kursinya sambil mengurut kepalanya, pekerjaanya begitu menumpuk ternyata, setelah ia tingga beberapa hari karena mengurusi Alison. Andreas juga tak mungkin membantunya, karena itu pekerjannya. Ia di tambah pusing setelah mendengar ucapan Andreas tentang apa yang didapatnya di bekas puing-puing kapal yang membawa Aliosn sampai di kota ini, tidak di negara ini. Mengingat Aliosn, Costa terpikir tentang perempuan itu, perempuan yang entah kenapa bisa membuatnua suka begitu pertama kali bertemu. Apa ia jatuh cinta? Costa tak menyadari itu, karena selama ini ia memang tak pernah mau memikirkan soal cinta. Karena baginya itu hal yang sangat membuang waktu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN