"Dan ini ... lipstik Anda, sepertinya tertinggal di bagasi mobil tuan Alaric." Memberikan sebuah lipstik pada Faullina yang masih menaikkan sebelah alisnya. Setelah itu pelayan mundur beberapa langkah. Faulinan menelisik lipstik yang masih baru itu penuh curiga. Curigaan langsung melingkupi perasaannya ketika menjelaskan juga milik siapa sebenarnya lipstik itu? Dahinya dari tadi tidak berhenti berkerut memikirkan tentang lipstik berbungkus warna gold yang baru saja diberikan oleh pelayan. Pasalnya, Alaric tidak mungkin membelikan untuknya sebab ia tidak pernah berselera mencoba produk dengan harga murahan seperti itu. Ia menatap benda yang masih terbungkus rapi belum dipakai sama sekali lekat-lekat, kemudian berkonsentrasi pada pelayanan dengan wajah miring. "Di mana kau mendapatkanny