Tetap Milikku

1603 Kata

Rasa lega menyelimuti perasaan Alaric, sebab wanita yang dia anggap sebagai pengganggu itu tidak ada lagi bersamanya. Saat ini Alaric memilih melanjutkan membaca buku menajemen bisnis di kursi kekuasaannya. Tok … tok … tok! Ia memutar bola matanya mengarah ke pintu. “Masuk!” perintahnya. Derap kaki yang selama ini dia hapal adalah langkah siapa memasuki ruangan. Menyadari kedatangan Laura, Alaric langsung meletakkan buku di tangannya ke atas meja. Lelaki itu sedikit menaikkan pandangannya menatap gadis yang masih tertunduk tak mau menatap itu. Tampaknya Laura masih saja menghindari interaksi dengannya. Ada banyak pertanyaan ingin Alaric utarakan. Berharap gadis itu mau bicara walau hanya beberapa patah kata. Alaric menatap lekat-lekat menyimpan seribu pertanyaan dalam benaknya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN