20. Syut! Kita Bobok

1807 Kata

Yudha melirik ke samping, tempat di mana istrinya berada. Kedua tangannya memegang buku, tapi telinganya tidak bisa berhenti mengarah ke Gladys. Seakan dia dipenuhi rasa penasaran mengenai apa saja yang diobrolkan oleh Gladys dengan sang mama. Sebenarnya Yudha tidak bermaksud menguping, tapi hanya memenuhi rasa keingintahuannya saja. Kalau aku lihat-lihat, Gladys akhir-akhir ini jadi lebih deket sama mamanya. Apa mungkin hubungan mereka sudah sepenuhnya membaik seperti sedia kala? Tanya Yudha dalam hati. "Iya, Ma. Aku tutup teleponnya." Gladys pamit dan langsung meletakkan telepon rumah ke tempatnya semula. Yudha masih berpura-pura tidak mendengar. Padahal dia mendengarnya dengan jelas. Walaupun yang dikatakan Gladys lebih banyak ya dan tidak. Samar-samar, Yudha melihat istrinya ke arah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN