15. Siluman tampan

1118 Kata

Jadi apa yang membuat para gengnya Ratih itu memusuhiku. Padahal setahuku selama ini, aku tidak punya masalah apa pun dengan mereka. "Argh!" Aku tidak tahu apa yang dilakukan sama si lelaki siluman itu. Dia memegang kakiku yang terkikir, sehingga membuat lamunanku buyar. "Pelan-pelan...," kataku dengan meringis. Dia terlihat mengangguk bersamaan dengan matanya yang ditutup sejenak. "Demi kebaikan kamu." Dia memegang kakiku sekali lagi, dan aku merasakan ada angin hangat yang masuk ke dalam urat-urat kakiku. Membuat rasa sakit itu hilang perlahan. "Selain siluman, lo juga tukang pijat, rupanya!" Sindirku sinis. Menarik Kakiku dan mulai bergeser ke arah sisi brankar. Aku harus segera menemui teman-temanku. Mereka pasti sangat mencemaskanku. "Kamu lebih aman di sini!" Suara Arjuna me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN