Bab 15

2032 Kata

Sana merosot terduduk di lantai, bersandar pada daun pintu setelah menguncinya. Dadanya bergemutuh, detak jantungnya berlomba seolah ingin keluar dari rongga d**a. Sana tersenyum dengan mata terpejam dan tangan yang memegang d**a kiri, merasakan denyut jantungnya yang menggila. Sana membuka mata, menarik napas dalam-dalam melalui hidung dan mengeluarkannya perlahan melalui mulut. Terus seperti selama beberapa detik sampai dia merasakan napasnya sudah normal seperti semula. Hanya jantungnya saja yang masih berpacu. Sana menepuk pipi pelan, mencubit lengannya dan meringis. Sakit. Berarti semua yang dialaminya tadi bukan mimpi. Sana menggigit bibir, menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan dengan cepat beberapa kali. Tak percaya dengan yang terjadi beberapa saat yang lalu. Joe menciumnya!

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN