Pekikan tertahan kembali terdengar dari mulut Linda. Joe mengentaknya dalam dan kuat. Pekikan kenikmatan yang menandai kalau dia sudah sampai. Entah untuk yang keberapa kali, Linda tidak bisa menghitungnya. Kenikmatan yang diberikan Joe terlalu membuai. Bahkan pemuda itu masih belum sampai, masih bergerak liar untuk mencari pelepasannya. Sekali lagi Linda terpekik. Kali ini karena Joe yang membalik tubuhnya tanpa melepaskan penyatuan mereka. Joe mengumpulkan semua rambutnya dalam satu genggaman tangan dan menariknya sehingga dia mendongak. "Joe!" Pekikan itu kembali menghampiri gendang telinga Joe. Namun, dia tidak pernah memedulikannya. Tak sepatah pun kata apalagi erangan yang keluar, mulutnya terkatup rapat. Yang ada hanya gerakan pinggulnya saja yang semakin kuat mengentak. "Joe