Zara dan keluarganya pulang ke mansion nenek Raina. Mereka akan menunggu kedatangan orang tua Zara. Namun karena perjalanan jauh dari negara K, kemungkinan orang tuanya baru sampai esok hari. Kini waktu sudah larut malam. Setelah beberapa waktu melihat Zara bersedih, baru hari ini Zico kembali melihat senyum di wajah cantiknya. "Sayang," Zico memandangi wajah istrinya yang menentramkan jiwanya. Mereka saling memiringkan tubuh mereka, sehingga wajah mereka saling berhadapan. Zico membelai lembut rambut istrinya. "Tadinya aku khawatir tak bisa melihat senyum di wajah indah mu lagi," ujar Zico, tangannya beralih mengusap lembut bibir istrinya. Zara balas mengusap bibir suaminya dengan lembut. "Maafkan aku sayang telah membuat mu khawatir," Zara mulai berinisiatif mendekati wajah suami