"Keuntungan seratus persen?" Zico mengernyit. Zico dibuat penasaran apa yang sebenarnya diinginkan perusahaan Mahendra. Dia lantas menghubungi sekretarisnya agar menjadwalkan pertemuannya dengan tuan Mahendra. Tuan Mahendra telah mendapatkan telepon dari sekretaris Presdir Handana Grup. Senyum mengembang di bibirnya, dia bertekad akan membuat presdir perusahaan nomor satu itu jatuh hati kepada putri semata wayangnya. "Sayang," tuan Mahendra yang sangat menyayangi Amira membelai lembut rambut putrinya. Amira duduk bersandar pada ayahnya. Dari kecil Amira hanya tinggal bersama ayahnya karena ibunya telah tiada. "Ya ayah?" Amira masih tak mengubah posisinya, bahkan dia semakin erat memeluk ayahnya. "Apakah kamu mau bertemu Zico?" tanya ayahnya membuat Amira melepaskan pelukannya dan men