Veronica masih tersenyum licik di kamar hotelnya. Ia tak menyangka menipu Anggara semudah itu. Ia sudah membayangkan bagaimana hancurnya nama baik Anggara dan keluarganya dengan foto-foto mesra ini. Anggara tiba-tiba terbangun dengan kepala yang masih pusing. Veronica berpura-pura menangis telah ditiduri Anggara. Sejenak Anggara kembali mengingat apa yang telah terjadi sebelumnya, ia minum sedikit dan tak ingat apa-apa lagi. "Apa yang telah terjadi? Kenapa aku bisa membuka pakaianku seperti ini?" tanya Anggara panik. Veronica duduk membelakangi Anggara, bahunya naik turun sambil terdengar isak tangisnya. "Tuan telah meniduri saya," jawab Veronica. "Tidak mungkin, aku sama sekali tidak mengingatnya," Anggara merasa kepalanya masih sedikit pusing apalagi karena cedera di otaknya belum p
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari