12

1217 Kata

“Maukah kamu menjadi pacarku? Aku tahu ini memang konyol, tapi percayalah aku sudah mencintaimu.” “I love you,” “I love you too,” Mimpi itu datang lagi, mengusik tidur lelap Zee di tengah malam. Gadis itu duduk bersandar di kepala ranjang, mencoba menghilangkan nyeri di kepalanya. “Kenapa setiap kali aku tidak meminum pil itu kepalaku sangat sakit sekali,” keluhnya di kegelapan malam. Gadis itu kembali membuang napasnya kasar. Rasanya lelah sekali harus dibayang-bayangi dengan suara seseorang yang sangat dikenalnya, tapi dia tidak ngingat apa-apa pun tentang orang itu. Tenggorokannya tiba-tiba saja kering. Gadis itu memutuskan untuk merangkak menuruni ranjangnya dengan gerakan yang pelan. Zee membuka pintu kamarnya dengan gerakan yang pelan agar tidak menimbulkan suara. Gadis itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN