Entah mengapa perasaanya begitu sakit, entah bagaimana hatinya merasa terluka, dan dirinya juga tidak tahu mengapa perasaanya begitu hampa saat ini. Ya, Nean menyesali telah melukai hati gadis yang selama ini mencintainya dengan tulus, memberinya kasih sayang yang begitu besar. Namun, apa yang Nean berikan untuk gadis itu hanya sebuah kenangan menyakitkan sepanjang hidupnya. Nean telah sampai di kosannya sejak beberapa menit yang lalu, dan selama itu pula lelaki itu hanya mengurung dirinya di dalam kamar seperti beberapa hari yang lalu setelah kecelakaan yang menimpa Lovinta terjadi. Nean seperti orang gila saat ini, pikiran dan pandangannya kosong. Seperti seseorang yang tidak mempunyai tujuan hidup untuk kedepannya. Dering gawainya membuat lamunannya terbuyarkan. “Beberapa hari l