Zenna melangkah gontai menuju rumahnya. Nean tidak berbohong jika lelaki itu akan menurukan Zenna di depan gang. Zenna lega akhirnya gadis itu kembali di rumah nerakanya dengan keadaan selamat. “Ingat rumah rupanya?” tanya Edera sinis. Wanita itu tengah berdiri dengan bersidekap berdiri bersandar di pintu utama. “Kenapa tidak menjawab?” tanya Edera semakin geram karena melihat Zenna tidak kunjung menjawab pertanyaanya. “Aku lagi nggak mau berdebat mah, permisi aku mau naik ke atas.” Ketika Zenna ingin melewati wanita itu, Edera lengsung mencekal pergelangan tangan Zenna. “Mau kemana kamu? Pertanyaan mama kenapa tidak dijawab?” Edera sekmain naik pitam ketika Zenna mencoba untuk menghindari pertanyaanya. Zenna menatap sang mama dengan tatapan jengah. “Tidak usah berteriak aku pun