Gavin melemparkan ponselnya ke atas kasur, sudah beberapa kali dirinya mencoba untuk menghubungi kekasihnya. Tapi, tidak diangkat dan sekarang malah nomor kekasihnya itu sudah tidak aktif. Gavin memegang kepalanya dan merasa sangat kesal. Gavin sedang membutuhkan Naisa sekarang, untuk menata hatinya kembali dan pikirannya tidak tertuju pada Fhiona dan Rafan, yang tampak akrab dan seperti sepasang kekasih. Gavin menghela napasnya panjang, kenapa dirinya masih memikirkan gadis yang tidak disukainya oleh itu sama sekali. “Arghhhttt!! Ngapain juga mikirin dia,” ucap Gavin menjambak rambutnya, agar bayang-bayang Fhiona menjauh dari pikirannya. “Lo ngapain jambak rambut lo kayak gitu?” Gavin terkejut mendengar suara kembarannya, dan me