Agata "Ayolah Ben, kamu jangan kaya gini. Kamu jadi kaya buaya tahu." aku mendorongnya pelan. Dan Ben mundur seraya terkekeh. "Kamu memang galak dan pantas saja, laki laki itu begitu menyukai kamu." ujarnya. Mungkin yang dia maksud adalah Ranvier. "Ben, setelah membuat asinan selesai. Aku harus pulang." "kenapa enggak nginep di sini aja sih?" keluhnya. "Aku nginep di sini? no! enggak mungkin aku nginep di sini, dan enggak akan pernah." ujarku. Dia jelas terlihat kecewa dengan keputusan ku ini. "Kamu ko tega banget sih? ko kamu enggak mau nemenin aku?" "Karena memang aku enggak bisa." aku memasukan semua asinan itu ke dalam toples, lanyas memasukannya ke dalam kulkas. "kamu bisa memakannya dingin dingin. Itu rasanya lebih enak." ujarku. "Kamu enggak membawa asinan itu? kamu enggak