Yuna berlari tak tentu arah mencari tempat dimana Kania dirawat. Dan di saat ia telah menemukan ruang dimana Kania tengah mendapat penanganan, di sana ia telah mendapati Revan duduk di kursi tunggu dengan gusar. "Apa yang kau lakukan di sini?!" Revan menoleh dengan matanya yang berkaca-kaca dan Yuna dapat melihatnya dengan jelas. Mata Yuna membulat saat sebuah pikiran terlintas kemudian segera menghampiri Revan dengan tangannya yang terkepal kuat di sisi tubuhnya. "Kau! Ini semua pasti ada hubungannya denganmu, kan?!" hardiknya dengan air mata yang perlahan menetes. Emosinya seakan terkumpul dalam genggaman tangannya yang kian menguat seolah ingin sekali melampiaskannya pada Revan. Ia tidak tahu bagaimana bisa Revan di sana dan membuatnya berpikiran buruk tentangnya. Revan mendongak. D