Ello POV. Lalu bergeraklah Nara naik ke pangkuanku, reaksi dari kelakuanku yang mengusap kedua pahanya. Aku sampai menahan nafasku sebelum akhirnya dia duduk mengangkang di pangkuanku. Lalu aku tidak punya cukup keberanian menatapnya, dan mengalihkan tatapanku pada penampakan paha mulusnya di hadapan mataku. Masih aja tanganku tidak bisa aku kendalikan karena bergerak lagi mengusap pahanya. Mungkin sama kemulusan pahanya dengan paha Naya, jadi aku cukup lama bertahan mengusap pahanya. Entah tatapan mata Nara kemana, yang aku dengar hanya desahan pelan suaranya, dan tanganya yang memeluk leherku sedikit. “El….” rengeknya kemudian terdengar jelas. Dan ini titik yang membuatku langsung menyadari kalo ini bukan Naya. Sampai aku beranikan diri menatapnya, lalu dia balas menatapku dengan nafa