Ello POV. Aku menghela nafas berat dulu, sebelum masuk lift lalu berniat pulang. Bagusnya aku sedang tidak ada pekerjaan urgent yang harus aku urus buru buru. Masih bisa aku urus besok, jadi aku bisa meninggalkan Naya yang datang mencariku di temui Kiera. Bukan karena ada Kiera sih, kalo akhirnya aku menolak bicara pada Naya. Hany untuk apa lagi?. Tuhkan, aku sebut namanya saja, aku langsung merasa dadaku sakit tiba tiba. “El…” tegur mama melihatku pulang. “Aku kurang enak badan, aku istirahat dulu ya mah” pamitku setelah mencium pipi mama yang menatapku dengan wajah khawatir khasnya. “Mau mama buatkan sesuatu?” tanya mama menjeda langkahku ke kamar. “Hm…nantilah. Aku istirahat dulu” jawabku. Aku melanjutkan langkahku lagi setelah mama mengangguk. Sampai kamar pun akhirnya tidak bisa