Kepolosan Aryan

1715 Kata

Tatapan tajam itu selalu berhasil membuat Nadia tunduk. Dia paham betul jika terus meracau seperti tadi, pria itu akan meluapkan semua kemarahannya tanpa henti. "Tuanku yang tampan, yang baru hati, ramah dan tidak sombong, boleh pinjam jas Anda?" tanya Nadia. "Untuk apa? Di luar panas sekali tapi kau butuh jas ku, memangnya di luar dingin?" tanyanya menghardik. "Bukan itu, coba mana sini pinjam dulu," ucap Nadia seraya memaksa melepas jas yang Aryan kenakan. "Heh, apa sih yang kau lakukan, jangan kurang ajar ya, aku kan bos mu dan kau bisa kupecat karena ini," ancam Aryan. "Kau lupa, ya?" tanya Nadia setelah akhirnya berhasil memaksa Aryan membuka jasnya. "Lupa tentang apa?" tanya Aryan tak mengerti. "Aku kan calon istrimu, jadi aku tidak peduli jika kau memecat aku, mengerti!" ser

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN