Lui hanya mengekori Nick yang kini sudah berjalan menuju garasi. Di depan Nick, ada Al dan Jim yang mendahului. Sebenarnya jika boleh memilih, Lui lebih senang menaiki sebuah ojek daripada harus ikut satu mobil bersama Nick. Tapi Lui tidak bisa berbuat apa - apa selain mengikuti lelaki itu. Meski dalam hati ada rasa takut yang mendera. " Al, kau ke kantor duluan. Bareng Jim sana." perintah Nick pada adiknya. " Bukan nya Jim mau ke proyek?" protes lelaki yang disapa Al. Alfonso Abraham, anak kedua keluarga Abraham. Tampan tapi terlihat dingin. Sebelas dua belas dari Nick. Ini hanya perasaan Lui saja karena Lui belum mengenal Al. " Jim bisa mengantarmu ke kantor dulu. Baru setelahnya pergi ke proyek." Memang semua kata yang diucapkan Nick tak ada bantahan. Bukti nya sekarang Al ha