Pertengkaran Berlina vs Ara

1916 Kata

Ara menarik tangan Juan supaya pria itu mau memelankan jalannya, tapi langkah kaki Juan lebih panjang sehingga mau tidak mau Ara mengimbangi. Julian mendekati kakaknya, seperti saudara pada umumnya mereka saling berpelukan. “Kakak kenapa datang sama dia?” tanya Julian. Ditatapnya penampilan Ara yang sederhana, tapi Julian akui sekertarisnya punya pesona sendiri. Meski berpakaian ala kadarnya dengan dress merah muda selutut tanpa hiasan berlebih, tapi terlihat cocok. Kalau pun Ara bergabung dengan wanita sosialita di dalam sana, Julian yakin tidak terlalu mencolok. Dia tidak kalah cantik. “Saya memang meminta ditemani Ara.” Juan menatap Berlina yang sibuk menjawab pertanyaan wartawan. Gadis itu begitu cantik dengan gaun seksinya. Belahan gaun putih kerlip-kerlip saat ditimpa sinar lampu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN