Dilema

1797 Kata

Satu sahcet kopi s**u sudah kosong diseduh ke dalam cangkir. Mawar mengaduknya sepelan mungkin lalu memberikan kopi itu untuk Rafa. Gadis itu terlihat malu-malu ketika menatap orang yang disukainya. “Ini Mas Rafa kopinya.” Rafa menerima kopi itu lalu berterima kasih. Baru saja ia berbincang-bincang, Ara masuk merusak seuasana. Rafa berpamitan karena takut Ara akan melaporkan dirinya pada Julian. “Yah, dia pergi,” gumam Mawar membuat Ara menoleh. “Lo kenapa?” tanya Ara. Ia mengambil air dingin dan hangat untuk dirinya dan Julian. “Itu, si Rafa kabur gara-gara lo datang,” kata Mawar. Ara tidak mau ambil pusing, dia tidak pernah mengusir Rafa. “Masih jam kerja, jangan pacaran terus,” kata Ara. Mawar pun kembali ke ruangannya. Susah payah ia mencari alasan agar bisa naik ke lantai ata

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN