PART. 15

757 Kata

Meera ingin menggeleng, karena sendoknya bekas mulut Banyu. Tapi, ia teringat dengan ucapan si pria baju putih. Jika membuat penghuni rumah ini senang, hukumannya akan dipotong delapan jam. Meera membuka mulutnya, Banyu tersenyum senang, suapan untuk istrinya diterima. Rara, dan Lala yang sudah selesai meletakan panci berisi air di atas kompor saling pandang, dan bertukar senyuman. Banyu tertawa pelan, melihat wajah Meera yang merona. "Lihat pipi Mami kalian. Dia seperti orang yang baru pacaran saja." Banyu mencubit pipi Meera. Rara, dan Lala tertawa pelan, sedang Meera diam saja. Hanya hatinya bersorak gembira. 'Satu kali delapan jam.' Meera mulai menghitung pengurangan masa hukumannya. 'Aku perlu buku, dan pulpen untuk mencatat. Tapi, apa yang harus aku katakan, kalau ditanya, buku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN