Banyu menyusul Meera masuk ke dalam kamar tidur mereka. Meera sedang duduk di tepi kasur, ada bantal di dalam pelukannya. Banyu duduk di sebelah Meera. Dipeluk bahu Meera. "Papi minta maaf, Mi." "Minta maaf terus, selalu minta maaf, tapi terus mengulangi pertanyaan yang sama tentang ingatan Mami! Mami kecewa sama Papi! Mami kecewa!" Meera mendorong d**a Banyu. Lalu ia naik ke atas kasur, dan berbaring membelakangi Banyu. "Mi." "Aku ingin tidur!" Banyu menarik dalam nafasnya, lalu ia hembuskan dengan perlahan. Banyu sungguh menyesal, karena tidak bisa menahan keinginannya untuk bertanya. Sepanjang mereka berumah tangga, baru kali ini istrinya marah seperti ini. Mira tidak pernah marah, tidak pernah ngambek sungguhan. Mira hanya sering merajuk manja saja. Sebagai bumbu romantisme ruma