Bab 5 - Iblis Makhluk yang Licik

1605 Kata
Sebenarnya ada beberapa tanda kerasukan iblis, mulai dari yang biasa hingga fase kritis. Aku sudah paham akan semua hal itu. Pertama adalah menarik diri dari pergaulan, sering tidak sadarkan diri, dan lebih banyak berdiam diri. Kedua adalah adanya perubahan sikap secara drastis, perubahan suara secara tiba-tiba, dan melakukan hal yang sebenarnya tidak bisa dilakukan misal salto atau kayang. Ketiga adalah menggerakkan benda tanpa menyentuh, tubuh melayang, dan melukai diri sendiri atau orang lain. Itulah beberapa tanda kerasukan iblis yang sangat umum terlihat. Pada kasus ini, sepertinya memang benar Jane Cloude kerasukan iblis. Setelah tubuh Jane terdiam sejenak dari reaksi doa, tiba-tiba bibir gadis itu kembali terbuka. Suara yang keluar terdengar lebih nyaring dari sebelumnya. Jauh berbeda dengan suara asli Jane menurut pengakuan Bapa Michael yang pernah bertemu Jane sebelum hal ini terjadi. “Kenapa kalian ke sini, ha? There is no Escape!” seru Jane dalam cengkeraman Iblis. Suara itu menggelegar, membuat aku dan Bapa Michael saling tatap. Ini adalah salah satu dari tanda kerasukan iblis yang aku maksudkan. Aku langsung mengambil minyak suci dan mengoleskan di dahinya dengan membentuk tanda salib sambil berdoa. Sedangkan Bapa Michael segera membacakan doa dengan bahasa Latin. Seperti yang sudah diajarkan dari Vatikan, semua itu hanya khusus diajarkan kepada pastor yang ditunjuk untuk bisa EXORCISM. Bapa Michael adalah salah satu pastor khusus untuk pengusiran iblis. Aku tahu, ada kejadian yang kurang menyenangkan pada masa lalu Bapa Michael. Soal pengusiran iblis yang berujung maut pada gadis usia dua belas tahun di Roma. Aku tahu dari berita yang beredar. Hingga Bapa Michael dituduh pembunuhan karena mengurung dan mengikat tubuh gadis kecil di kursi. Entah mengapa, aku berpikir ini semua ada kaitannya. “Kau! Michael ... Rrrgggg ... Michael, oh, Michael ... yakin bisa menyelamatkan wanita ini? Ingatkah kamu saat gadis kecil malang itu menderita hingga akhirnya meninggal karena kamu! Rrrrggg ....” Makhluk di dalam tubuh Jane seolah ingin membuyarkan konsentrasi Bapa Michael. Iblis bisa mengetahui masa lalu manusia dan sering menggunakan untuk tipu muslihat agar manusia percaya padanya. Salah satu dari iblis di dalam tubuh Jane itu mulai berbicara kepada kami. Aku yakin iblis itu yang mengikuti Bapa Michael sejak muda. Iblis memang makhluk yang licik dan tak bisa dipercaya. “Jangan terkecoh, Bapa. Iblis adalah pendusta! Teruskan berdoa, Bapa!” Aku mencoba membuat Bapa Michael kembali dalam fokus dalam doa. Aku berusaha untuk membuat Bapa Michael tidak terkecoh dengan segala perkataan dari makhluk yang menguasai Jane. Iblis itu berusaha membuat Bapa Michael tidak fokus dan merasa bersalah dengan kejadian di masa lalu, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi! “Mengapa kau merasuki Jane? Mengapa kau menyakiti anak yang dikasihi Tuhan?!” Bapa Michael berkata dengan suara lantang kepada makhluk dalam tubuh Jane setelah selesai berdoa. Aku melihat wajah Jane menyeringai. Tidak. Bukan wajah Jane, tetapi wajah iblis di dalam tubuhnya. Iblis yang aku duga sudah sejak lama mengikuti Bapa Michael. Iblis yang memiliki rencana buruk bagi Bapa Michael dan keluarga Cloude. “Grrrrr ... anak yang dikasihi? TIDAK! Aku memungut wanita ini saat dia putus asa dan tidak ada satu pun yang menolong atau peduli. Termasuk Tuhanmu! Kau berani bilang anak yang dikasihi? Di mana kalian saat wanita ini menderita dan diperkosa?!” Iblis itu sangat licik. Dia mengungkapkan hal yang terjadi dengan gamblang. Namun tidak bisa kami percaya seratus persen perkataan itu. Aku tahu Jane sangat menderita. Dia mengalami p*********n saat berada di kampus dan hendak pulang ke rumah. Aku melihat semua kejadian itu secara gamblang dengan kemampuanku, seperti sempalan film yang berputar cepat. Aku hampir menangis. Jane yang malang sudah berteriak dan berusaha meminta bantuan, tetapi tak ada satu orang pun yang menolong. Bahkan dia merasa Tuhan pun tak mendengar seruannya. Aku tak kuat melihat flashback itu. Ketiga iblis itu masuk ke tubuh Jane saat p*********n terjadi. Satu iblis yang membawa dendam, satu iblis yang membawa penderitaan, dan satu lagi iblis yang membawa kehancuran. Mereka mengincar Jane Cloude yang sedang terpuruk. Memakan jiwanya dan perlahan menghancurkan kehidupannya. “TIDAK! Enyah kau iblis pendusta! Iblis licik! Bapa dari segala penderitaan dan kebohongan! Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya sendirian. DIA tidak akan membiarkan kalian berkuasa atas tubuh tak berdosa ini!” Bapa Michael langsung mengambil sebuah botol kecil berisi air suci dan memercikkan ke arah tubuh Jane Cloude. Aku pun segera mengambil salib yang sudah diberkati dan segera memberikan kepada Bapa Michael. “Bapa, aku akan membantu dengan doa.” Aku memegang kaki Jane sedangkan Bapa Michael memegang kepala Jane yang mulai tak kuat dan bergerak-gerak mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan. Sayangnya semua ikatan pada Jane sangat susah dilepas karena aku sudah memberi doa dan kunci dengan minyak suci sebelumnya. “Sáncte Míchael Archángele, defénde nos in proélio, cóntra nequítiam et insídias diáboli ésto præsídium. Ímperet ílli Déus, súpplices deprecámur: tuque, prínceps milítiæ cæléstis, Sátanam aliósque spíritus malígnos, qui ad perditiónem animárum pervagántur in múndo, divína virtúte, in inférnum detrúde. Ámen.” Bapa Michael mengucapkan doa dalam bahasa latin yang berarti, “Saint Michael the Archangel, lindungi kami dalam pertempuran. Jadilah pelindung kami dari kedengkian dan jerat iblis. Semoga Tuhan menegurnya, kita berdoa dengan rendah hati; dan apakah Engkau, O Pangeran dari Tuan Rumah Surgawi, dengan kekuatan Tuhan, dorong ke neraka Setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di dunia untuk kehancuran jiwa. Amin.” Aku berusaha sekuat hati melawan. Ketiga iblis yang di dalam tubuh Jane juga meronta mencoba melawan. Dalam pengusiran iblis, kami membutuhkan nama iblis yang merasuk dalam tubuh korban. Ya, aku dan Bapa Michael membutuhkan informasi nama iblis-iblis itu agar bisa melepaskan Jane dari kerasukan dan belenggu kegelapan. Bapa Michael yang masih menumpangkan tangan di atas kepala Jane, terkejut karena Jane menggigit secara tiba-tiba. Aku langsung memegang Bapa Michael karena luka akibat gigitan itu cukup dalam sehingga ada darah yang menetes. Betapa mengerikan saat aku melihat Jane justru menyeringai dan lidahnya menjilat beberapa tetes darah yang berasal dari gigitan itu masih menempel di bibirnya. Aku segera berinisiatif mengajak Bapa Michael meninggalkan kamar ini terlebih dahulu. “Bapa, kita turun dahulu. Jangan dipaksa, Bapa,” bisikku pada Bapa Michael yang terlihat kesakitan sambil memegang tangannya. Kami akhirnya keluar setelah mengoleskan minyak suci di kening Jane, tangan dan kaki Jane, serta ke jendela dan pintu. Kami menutup kembali pintu kamar itu dan menguncinya. Kami melangkahkan kaki menuruni anak tangga dengan perlahan. Aku dan Bapa Michael terpaksa mengakhiri hari pertama EXORCISM karena kondisi tangan Bapa Michael terluka. Saat kami sampai di ruang tamu, Daniel langsung berdiri karena kaget melihat tangan Bapa Michael berdarah. “Apa yang terjadi, Bapa?” tanya Paman Lou yang bergegas berjalan ke arah meja mengambil sesuatu di dalam laci. Terlihat Paman Lou mengambil perban dan obat merah. “Tidak apa. Hanya luka sedikit. Daniel, Tuan dan Nyonya Cloude, apa pun yang terjadi nanti ... jangan buka pintu kamar Jane apalagi membuka ikatannya. Baiknya saat ini kami berhenti dan besok siang akan kami lanjutkan kembali. Semoga Tuhan berserta kita sekarang dan selamanya. Amin.” Bapa Michael berkata dengan tegas memperingatkan lainnya. Aku pun setuju dengan perkataan Bapa Michael. Setelah itu, Paman Lou membantu mengobati luka Bapa Michael. Sedangkan aku dan Daniel mengantarkan Tuan dan Nyonya Cloude untuk istirahat di kamar bawah. Tidak ada yang boleh ke atas, karena hal itu akan berbahaya. “Daniel ....” lirihku memanggil suami sekaligus partner dalam pelayanan pengusiran iblis. “Ya, Lauren. Bagaimana?” jawab Daniel sambil menatapku. “Sepertinya kali ini akan menjadi perjalanan EXORCISM (Pengusiran Iblis) yang panjang,” ujarku sambil menghela nafas, mencoba tenang dengan situasi ini. “Kamu sanggup menjalaninya? Atau akan ....” Pertanyaan dari Daniel belum selesai, aku langsung menjawabnya. “Harus aku selesaikan apa yang akan mulai. Tuhan akan membentengi kita semua. Besok, jangan lupa untuk berdoa tanpa henti ketika aku dan Bapa Michael naik ke kamar Jane. Iblis-iblis itu tidak akan melepaskan Jane dengan mudah karena ....” Aku terhenti sejenak. Rasanya dadaku sangat sesak saat hendak mengucapkan hal tersebut ke Daniel. Namun hal ini harus aku ungkapkan. Daniel selalu bisa membantu mencari solusi terbaik dalam segala permasalahan. “Karena apa, Lauren?” Daniel khawatir padaku, terlihat dari raut wajahnya. Aku bisa merasakan itu semua. Meski tak sanggup menceritakan, aku harus jujur pada Daniel. “Karena Jane saat ini sedang mengandung benih dari p*********n. Mereka mengincar hal ini agar bisa terlahir kembali. Aku tidak akan biarkan mereka menyiksa Jane dan calon bayinya,” jelasku sambil menahan air mata yang sudah kering. Entah apakah aku bisa menangis lagi, tetapi yang pasti rasanya hendak menangis dan membuat dadaku terasa sesak. Daniel langsung memelukku dengan erat. Dia pun berkata, “Kamu pasti bisa membantu Jane Cloude dan calon bayinya. Tuhan memilihmu karena kamu mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Percayalah, semua akan baik-baik saja. Apalagi ada Bapa Michael membantu kita. Lauren, tetap berpegang teguh dan jangan bimbang.” Daniel menasihati aku yang berada dalam pelukannya. Lelaki yang sejak kecil bersamaku ini selalu bisa menenangkan kegundahan hatiku. Aku percaya semua yang Tuhan lakukan dalam kehidupan manusia bukan hanya sebuah kebetulan semata. Seperti perjalanan hidupku hingga menikah dengan Daniel, semua karena kehendak Tuhan. Terlebih soal kasus Jane Cloude. Aku yakin Tuhan merencanakan sesuatu yang besar dalam hidupku dan keluarga Cloude. Bahkan rencana yang aku belum pahami mengapa bisa bertemu Bapa Michael lagi. Hari pertama EXORCISM (Pengusiran Iblis) berjalan tidak sesuai yang diperkirakan. Namun aku bersyukur, Bapa Michael tidak mengalami luka yang serius. Lukanya bisa dibalut dan tak perlu dijahit. Darah yang mengalir sudah terhenti karena segera diobati. Masih ada hari-hari selanjutnya. Apakah kalian mampu melaluinya bersamaku? Kisah Jane Cloude ini hanya sepenggal kisah dari EXORCISM (Pengusiran Iblis) yang ada di dunia. Bahkan banyak kasus yang berujung kematian dan tak bisa dijelaskan dengan logika. Percaya atau tidak, iblis itu nyata ada di sekitar kita.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN