Aisha terlihat harap-harap cemas. Sedari tadi, bahkan sejak di rumah, sebelum dirinya benar-benar berangkat kerja, ia memang sudah terlihat gelisah. Walaupun aslinya terkenal sebagai pribadi yang extrovert dan mudah bergaul serta membaur dengan siapa pun, Aisha merasa momen kali ini auranya terasa berbeda. Entah kenapa, ia tetap saja merasa gugup kala menyadari dirinya hari ini harus mengikuti perlombaan dan ditonton hampir seluruh karyawan Quantum. Terlebih, para petinggi juga hadir. Mengingat hari ini adalah hari pertama yang menjadi awal pembuka dari seluruh rangkaian acara hingga tujuh hari ke depan. Kalau saja bisa menolak, Aisha lebih memilih untuk menjadi penonton saja. Bersorak, memberikan semangat, atau kalau perlu menjadi pendukung di barisan depan. Tapi, dasarnya El Rumi pun